Senin, 20 November 2017

Peran Penting Petugas Humas

Gambar terkait

konsultan pr jakarta - Peranan penting petugas humas (public relation officer) di sebuah instansi membuatnya harus memiliki ketrampilan khusus dalam berkomunikasi. Ketrampilan pertama yang harus dipunyai humas adalah menulis. “Writing is the number one skill of PR practitioners, ” kata Craig Pearce dalam blognya, craigpearce. informasi. Bahkan juga, “It’s more important than being a nice person. Seriously. ” Ketrampilan menulis lebih penting daripada jadi “orang baik”. “Tidak ada PR tanpa ada ketrampilan menulis, ” tambah Todd Hunt.

Berikut ini lima ketrampilan utama yang perlu dipunyai petugas humas/PR (Top 5 PR Skill) seperti dikemukakan Pete Codella dalam blognya, petecodella. com. Ia mengatakannya jadi “a short daftar of … the most in-demand and important skills are for public relations practitioners” (daftar singkat … ketrampilan dan tuntutan paling penting untuk praktisi humas).

Writing : Praktisi humas harus trampil menulis dengan baik –dari sisi substansi dan tata bhs. Umum saat ini bukan sekedar tergantung pada wartawan atau mass media untuk terhubung info. Mereka juga telah jadikan sosial media –facebook, twitter—sebagai fasilitas komunikasi dan bertukar info.
Kreatifitas : kompleksitas saluran komunikasi saat ini, dan banyak info yang setiap membombardir kita, menuntut beberapa komunikator profesional untuk jadi kreatif dalam mengemas dan mengemukakan pesan.

Kuasai ‘Publishing Tools’ : internet dan alat-alat sosial media jadikan praktisi humas “kebanjiran” fasilitas komunikasi. Praktisi humas saat ini harus akrab dengan beragam saluran komunikasi tradisionil dan digital untuk mengidentifikasi peluang paling baik untuk client dan employer mereka.
Profesionalisme : nilai-nilai inti advokasi, kejujuran, ketrampilan, kemandirian, kesetiaan, dan keadilan adalah penting untuk beberapa praktisi humas yang serius. Th. 2000 Public Relations Society of America (PRSA) menerbitkan kode etik humas yang menguraikan enam nilai inti dan prinsip-prinsip inti norma humas. (Untuk humas Indonesia : menaati kode etik kehumasan).
Personable : Menarik, Menarik. Berlaku baik pada beberapa orang (good with people). Profesi humas memerlukan beberapa orang “pemersatu” (uniters), bukanlah “pemisah” (dividers), mendorong komunikasi yang lebih baik didunia kita yang terkadang “konfrontatif”. Dalam kalimat Michael Jackson, PR/humas memerlukan pekerja yang juga akan sepakat dengan pernyataannya : ““I’m a lover, not a fighter”.

Pengertian Humas. 

Hubungan orang-orang (Humas) atau Public Relations (PR) adalah sebuah seni berkomunikasi dengan umum untuk membuat sama-sama pengertian, hindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membuat citra positif instansi. Jadi sebuah profesi seseorang Humas bertanggungjawab untuk memberi info, mendidik, memberikan keyakinan, mencapai simpati, dan menghidupkan ketertarikan orang-orang juga akan suatu hal atau buat orang-orang tahu dan terima sebuah kondisi.

Bagian penting dari pekerjaan petugas humas dalam suatu organisasi adalah :

  • Buat kesan (image) –kesan baik, citra positif. 
  • Pengetahuan dan pengertian –informasi, penerangan, keterangan. 
  • Membuat ketertarikan 
  • Penerimaan –pengertian, pemahaman. 
  • Membuat/membuat simpati umum. 

Contoh aktivitas Humas adalah melobi, bicara dimuka umum atau melakukan perbincangan umum (public speaking), mengadakan acara, dan buat pernyataan tertulis seperti launching berita.

Macam Pengertian Humas. 

Berikut ini beberapa pengertian atau pengertian humas/pubic relations :

  1. “Fungsi manajemen yang (a) menilainya sikap umum, (b) mengidentifikasi kebijakan dan tatacara seorang atau organisasi untuk kebutuhan umum, dan (c) berencana dan melakukan suatu program aktivitas untuk peroleh pengertian, pemahaman, dan support dari publiknya” (Scott M. Cutlip dan Allen H. Center). 
  2. “Membantu organisasi dan publiknya untuk sama-sama menyesuaikan dengan untungkan. Usaha organisasi untuk peroleh hubungan kerja dari sekumpulan orang Menolong organisasi berhubungan dengan efisien dan berkomunikasi dengan umum utama. ” (The Public Relations Society of America). 
  3. “Fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkepanjangan melalui organisasi dan instansi swasta atau umum untuk peroleh pengertian, simpati, dan support dari mereka yang berkaitan atau barangkali ada hubungan dengan riset opini umum diantara mereka. ” (International Public Relations Association/IPRA) 
  4. “Proses yang berkepanjangan dari usaha-usaha manajemen untuk peroleh niat baik dan pengertian dari langganannya, pegawai, dan umum biasanya ; kedalam dengan membuat analisa dan perbaikan pada sendiri, keluar dengan membuat pernyataan-pernyataan. ” (J. C. Seidel). 
  5. “Kelanjutan sistem penetapan kebijakan, penetuan service, dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan beberapa orang atau kelompok agar orang atau instansi itu peroleh keyakinan dan niat baik dari mereka. Proses kebijakan, service, dan sikap untuk menanggung ada pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. ” (W. Emerson Reck).
  6. “Gabungan pada seni dan pengetahuan yang memperdiksi kecenderungan, memprediksi konsekwensi, berikan anjuran pada pimpinan organisasi, dan melakukan gagasan aktivitas seperti sudah diputuskan untuk melayani kebutuhan umum dan organisasinya. (Public Relation World Conference). 
  7. “Fungsi manajemen yang membuat dan menjaga hubungan yang baik dan bermanfaaat pada organisasi dengan umum yang merubah keberhasilan dan kegagalan organisasi itu. ” (Cutlip, Center, dan Broom) 
  8. “Usaha merencanakan dan berkaitan untuk membina dan pelihara niat baik maupun pengertian dengan pada organisasi dengan orang-orangnya. ” (The British Institute of Public Relation). 
  9. “Sesuatu yang terbagi dalam semua bentuk komunikasi merencanakan baik kedalam ataupun ke luar pada organisasi dengan publiknya untuk menjangkau maksud khusus, yaitu pengertian dengan. (Frank Jeffkins). 
  10. “Sistem komunikasi untuk membuat kemauan baik” (Jeffkins & Daniel Yadin). 
  11. “Public Relations practice is the planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its publics” (Diane Ackerman) 
  12. “Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap umum, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur perorangan dan organisasi yang miliki kebutuhan umum, dan berencana dan melakukan program tindakan dalam rencana memperoleh pemahaman dan penerimaan umum. ” (Public Relations News) 
  13. “Fungsi manajemen tertentu yang menolong membuat dan melindungi lini komunikasi, pemahaman dengan, penerimaan mutual, dan kerja sama pada organisasi dan publiknya. ” (Rex F. Harlow). 


Norma Profesi Public Relations 

Seperti lazimnya golongan profesional, praktisi humas (public relations) memiliki norma profesi atau kode etik yang perlu ditaati. Kode etik praktisi humas mencakup :

  • Code of conduct : norma tingkah laku keseharian pada integritas pribadi, client dan majikan, media dan umum, dan tingkah laku pada rekanan seprofesi. 
  • Code of profession : norma dalam melakukan pekerjaan/profesi humas. 
  • Code of publication : norma dalam aktivitas sistem dan tehnis publikasi. 
  • Code of enterprise : menyangkut segi ketentuan pemerintah seperti hukum perizinan dan usaha, hak cipta, merk, dan lain-lain.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.