Senin, 07 Agustus 2017

5 MACAM TIPE DOSEN YANG DISENANGI MAHASISWA


Dosen adalah suatu profesi pendidik yang memiliki pekerjaan utama untuk menebarluaskan pengetahuan pengatahuan, tehnologi, dan seni melalui tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan, riset dan pengambdian pada orang-orang. Bila guru mengajar siswa atau murid di sekolah, maka dosen mengajar mahasiswa di universitas, baik kampus, akademi maupun sekolah-sekolah tinggi. Salah satu tanda kesuksesan dosen yaitu kenikmatan mahasiswa didalam sistem belajar mengajar yang dikatakannya.

Oleh karenanya, tidak semua dosen berhasil mengemukakan “pesannya” didalam perkuliahan. Beberapa aspek yang memengaruhi ketidakberhasilan ini misalnya cara mengajar yang dipakai oleh dosen yang berkaitan, bahkan juga sampai pada pribadi dosen itu. Lalu, bagaimana ciri-khas dosen yang disukai oleh mahasiswa? Berikut ini 5 metode mengajar yang disenangi mahasiswa :

Dosen yang memiliki fisik tampan/cantik 
Tidak bisa disangkal kalau tampilan fisik dosen adalah penilaian pertama untuk dianya. Terlebih masa-masa mahasiswa yaitu masa perubahan menuju ke step yang lebih dewasa hingga lumrah bila ada perasaan tertarik pada lawan type. Fisika yang tampan/cantik untuk dosen adalah salah satu modal untuk buat mahasiswa “jatuh cinta” hingga pesan-pesan yang akan dikatakannya mudah di tangkap oleh mahasiswa. Tetapi, ini tidak bermakna kalau dosen yg tidak tampan/cantik tidak memiliki daya tarik didalam mengajar.

Dosen yang ramah untuk mahasiswa 
Nyaris semua mahasiswa bercerita dosennya diluar universitas. Ada yang bercerita kebaikannya ada pula yang bercerita keburukannya. Biasanya, dosen yang ramah akan jadi favorite untuk mahasiswa. Dosen yang ramah pada mahasiswa malah lebih disegani dan dihargai oleh mahasiswa dari pada dosen yang “killer”. Tetapi, perlu diingat kalau dosen yg tidak ramah pada mahasiswa mungkin memang karena karakternya. Jadi, janganlah samapi mahasiswa mengukur dosennya dari keramahannya dengan mahasiswa.

Dosen yang memiliki cara mengajar menarik 
Mengajar di bangku kuliah jauh berlainan dengan di bangku sekolah. Di bangku kuliah, dosen hadapi beberapa orang yang gawat yang terkadang memiliki pertanyaan-pertanyaan yang “mematikan” untuk dosen. Tetapi, pasti ini tidaklah terlalu jadi problem untuk dosen-dosen untuk beberapa pengetahuan sosial misalnya. Bagaimana dengan mata kuliah seperti fisika? Bila siswa di tanya di sekolah : pelajaran apa yang Kamu paling tidak suka? Nyaris semua jawaban pertanyaa ini menjawab fisika. Kenapa sekian? Sesungguhnya bukanlah karena rumusnya, hanya saja siswa belum juga temukan guru yang tepat untuk membuatnya tahu fisika. Begitu juga di universitas. Pastinya, dosen yang dapat “memecahkan” dan mengajarkan fisika dengan mudah dan mengasyikkan dan mudah dipahami akan buat mahasiswa “jatuh cinta” pada dosen itu.

Dosen yang enjoy namun “berisi” 
Nyaris semua dosen masuk kedalam kelas dengan membawa laptop. Laptop ini pastinya adalah salah satu media dosen untuk mengemukakan materinya. Walau demikian, seringkali laptop ini buat materi yang di sampaikan dosen tidaklah terlalu terang. Kenapa? Karena banyak dosen yg tidak sekali lagi menulis di papan catat hingga ada beberapa hal yang harusnya diterangkan lebih detil, tetapi hanya di sampaikan di slide. Walau demikian, ada pula dosen yang masuk kedalam kelas tanpa ada membawa apa-apa. Dosen ini telah dapat ditebak. Semua materi yang akan diajarkannya tentu telah tersimpan didalam kepalanya. Terlebih ketika mengajar, dosen itu dapat mengemukakan materinya dengan baik, misalnya hanya dengan spidol dan whiteboard. Pastinya dosen yang sperti ini akan memperoleh rating yang tinggi untuk mahasiswa : nampaknya enjoy, namun ilmunya segudang.

Dosen yang disiplin 
Dosen yang disiplin yaitu salah satu ciri-khas dosen yang disenangi mahasiswa. Mengapa? Ya, namanya mahasiswa, umumnya yaitu perantau yang tinggal di kota dirumah kos, ke universitas dengan angkutan umum (angkot), dan seringkali yang tempat tinggalnya jauh dari universitas. Dapat dipikirkan bila seseorang mahasiswa datang ke universitas, harus bertukar 3x angkot hanya untuk ikuti satu mata kuliah saja, lalu menanti dosen yang tidak kunjung datang tidak ada pemberitahuan. Pastinya, ini akan beresiko pada kuliah selanjutya. Bisa saja mahasiswa yang besangkutan akan berfikir kalau dosennya tidak masuk sekali lagi, hingga ia tidak masuk universitas, walau sebenarnya dosennya masuk. Dasarnya yaitu, selain melatih kedisiplinan mahasiswa, dosen yang displin juga pastinya menolong mahasiswa dengan segera tidak untuk mebuang uang angkot.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.