Senin, 12 Agustus 2019

Kampanye Kreatif Tanpa ada Stiker, Poster, serta Baliho


Terdapat beberapa langkah kampanye kreatif yang ditempuh untuk memenangi pertempuran politik , baik oleh individu calon wakil rakyat, parpol, atau capres. jasa kampanye online bisa menjadi solusi untuk kamu.

Pemakaian alat peraga berbentuk stiker, poster, baliho serta sejenisnya sering cuma akan mengotori serta mengakibatkan kerusakan panorama. Tidak hanya mengakibatkan kerusakan estetika, kampanye seperti itu tidak efisien untuk pendidikan demokrasi ke depan.

Pada pemilihan kepala daerah DKI lalu, Jokowi mengatakan diri tidak memakai beberapa atribut itu untuk kampanyenya, satu diantara faktanya sebab Jokowi tidak ingin mengotori kota Jakarta. Walau juga masih ada banyak alat peraga kampanye yang dipasang oleh simpatisan atau simpatisannya.

Fakta beberapa penentang kampanye dengan beberapa alat peraga stiker, poster, baliho, serta sejenisnya itu:

Pertama, tidak hanya mengotori seperti yang diutarakan oleh Jokowi, untuk sejumlah besar daerah Indonesia yang disebut wilayah arah wisata akan mengganggu daya tarik buat pelancong, khususnya saat akan menyimpan keindahannya. Di samping untuk proses pembersihannya jpun susah, khususnya untuk stiker yang dipasang disembarang tempat dengan lem yang kuat.

Ke-2, kampanye dengan menyebar pesona lewat poster, stiker, baliho serta sejenisnya itu cuma jadikan beberapa calon bak selebritis, yang malah menjauhkannya dari calon pemilihnya. Langkah ampuh yang ditempuh pasangan Jokowi � Ahok dengan masuk ke kampung-kampung, gang-gang sempit untuk berjumpa langsung dengan warga semestinya dibarengi oleh beberapa calon yang akan berkampanye. Dengan begitu, beberapa calon itu bisa dengar langsung inspirasi, keluhan, atau apa yang diperlukan masyarakat calon pemilihnya. Dalam kampanyenya , Jokowi tidak kumpulkan orang , tetapi lebih mendatangi masyarakat. Satu diantara kelebihan Jokowi dapat dekat sama masyarakat sebab tokoh satu ini dapat memberikan �kehangatan� dengan jiwanya yang menaungi. Sekarang bangsa Indonesia memerlukan tokoh yang semacam itu.

Ke-3, jika kita baca beberapa isi pesan dalam poster, stiker, baliho dan lain-lain itu umumnya cuma tampilkan jargon yang kadang cuma berbentuk janji-janji semata. Sekarang telah saatnya beberapa calon itu tampil smart dengan menggali inspirasi lalu tawarkan jalan keluar.

Ke empat, dengan waktu yang masih relative panjang sebelum waktu kampanye yang ditata KPU nanti datang, seyogyanya beberapa calon itu mulai mengisinya dengan beberapa langkah, aksi langsung bersentuhan dengan permasalahan warga. Sekarang berlomba-lombalah membuat rasa yakin diri warga, bangun optimisme, tumbuhkan basis ekonomi kerakyatan, serta membuka ruang-ruang demokrasi dari tingkat yang paling bawah. Hingga pada akhirnya warga akan gampang memandang siapa yang wajar dipilihnya sesuai dengan hati nurani.

Ke lima, alihkan ongkos produksi poster, stiker, baliho dan lain-lain itu untuk modal usaha warga paling bawah, contohnya untuk pemrosesan sampah atau barang sisa, atau untuk beli bibit pohon, dll, hingga berikan motivasi masyarakat untuk lebih kreatif, perduli lingkungan serta jauh berguna untuk kemaslahatan warga yang akan datang. Tidak melekat photo diri di pohon-pohon di selama jalan.

Masih banyak taktik kampanye yang dapat dikerjakan oleh beberapa calon, khususnya yang terkait langsung dengan keperluan warga, daripada sebatas tebar pesona dengan pasang photo di semua pelosok kota atau wilayah.

Beberapa calon wakil rakyat, atau calon pemimpin peserta pemilu, harusnya yakinkan, dengan kepedulian pada masalah warga calon pemilih, dengan kerja riil, serta pemberian jalan keluar atas permasalahan yang ditemui rakyat, muka Kamu akan tertanam di hati rakyat, bukan sebatas terpajang di poster, stiker, baliho serta yang lain.

Dari banyaknya calon legislatif yang nakal ada banyak pula calon legislatif yang baik bahkan juga kreatif dalam kampanye. Mendekati 9 April 2014, beberapa calon legislatif lakukan beberapa langkah untuk menarik suara. Diantaranya lakukan kampanye lewat media internet untuk menarik pemilih muda.

Bersamaan dengan perubahan zaman serta pesatnya perkembangan pemakai internet di Indonesia, kampanye kreatif jadi pilihan paling baik jika dibanding lewat cara tradisonal yang sudah kedaluwarsa, kumpulkan massa, iringan kendaraan yang menggangu pemakai jalan yang efeknya bisa jadi negatif. Bikin materi iklan dengan ongkos tinggi tetapi hasilnya tidak bisa diukur, mobilisasi tim sukses dengan ongkos operasional yang tinggi sekali bahkan juga menghasilkan bahan kampanye yang tidak lama bisa menjadi sampah: berbentuk poster, baliho, banner, serta bendera.

Media internet ialah alat kampanye paling praktis serta murah. Internet jadi media kampanye beberapa calon legislatif yang pandai. Tak perlu keluarkan kocek banyak, cukup hanya membuat account saja.

Bila memakai media tv serta radio kemahalan, mengapa tidak memakai sosial media, youtube yang pasti dapat dilihat gratis oleh siapapun. Youtube dapat dipakai untuk mempublikasikan film edukasi maupun film unik, lucu yang didalamnya berisi beberapa unsur kampaye. Langkah berikut benar-benar disukai oleh warga khususnya pemilih muda. Juga bisa dengan memakai media rekekaman kampaye lalu di format ke mp3 kemudian di sharing ke Facebook, BBM, WeChat serta WhatApp. Kebanyakan orang dapat mengaksesnya. Murah, semarak serta elegan. Targetnya jelas, biayanya juga murah daripada dengan baliho, banner serta poster yang pasti sekali habiskan banyak dana serta tentunya akan menggotori muka kota.

Harus disadari, kampanye memakai media internet ada kekurangannya, tidak semua golongan dapat mengaksesnya, cuma golongan terdidik serta anak muda saja yang akan terjamah oleh media ini, tidak dengan beberapa orang-tua di kampung yang tidak pahami dengan internet. Agar juga mereka tidak pahami Internet tetapi mereka punyai anak serta anak mereka tentu pemakai internet dimana info kampaye calon legislatif itu pasti sampai ke orangtuanya itu.

Selain memakai media internet, beberapa calon legislatif dapat juga memakai media bergerak. Satu diantara media bergerak itu berbentuk pin atau gantungan kunci. Mengapa pin serta gantungan kunci? Pin umum digunakan oleh beberapa golongan khususnya anak muda. Sedang gantungan kunci banyak dipakai untuk gantungan kunci sepeda motor, rumah dan tas. Tentu saja ini semua bisa menjadi media promo bergerak yang kreatif serta berlainan dari sekedar hanya membagi kartu nama, selebaran, atau kalender. Sedang mobil serta becak berposter calon legislatif, topi, kaos, payung, termasuk juga media promo bergerak, memang efisien tapi harga per unitnya termasuk mahal.

Data Komisi Penentuan Umum (KPU) tunjukkan jumlahnya pemilih pemuda di Indonesia yang memiliki hak pilih sampai 40 sampai 42 %. Angka ini benar-benar bertindak dalam penerapan pemilu. Beberapa pemuda akan manfaatkan hak pilihnya pada pemilu 2014 akan datang daripada harus golput. kampanye online bisa menjadi solusi untuk kamu.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.